Udin Wartawan

MENGENAL PEJUANG KEADILAN

Sesi 7 : Udin

Pra

Karena adanya ketentuan daluarsa, akhirnya perkara ini tidak pernah terungkap

Beberapa TULISAN Udin sebelum dia dianiaya :

– 3 Kolonel Ikut Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul
– Soal Pencalonan Bupati Bantul: banyak “Invisible Hand” pengaruhi Pencalonan
– Di Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul, Dana IDT Hanya Diberikan Separo
– Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis

BIOGRAFI singkat

Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab dipanggil Udin (18 Februari 1964 – 16 Agustus 1996) adalah wartawan Bernas asal Yogyakarta, yang dianiaya oleh orang tidak dikenal, dan kemudian meninggal dunia. Sebelum kejadian ini, Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah Orde Baru[butuh rujukan] dan militer[butuh rujukan]. Ia menjadi wartawan di Bernas sejak 1986.

Pada Selasa malam, pukul 23.30 WIB, 13 Agustus 1996, ia dianiaya pria tak dikenal di depan rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Yogyakarta. Udin, yang sejak malam penganiayaan itu, terus berada dalam keadaannya koma dan dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta. Esok paginya, Udin menjalani operasi otak di rumah sakit tersebut. Namun, dikarenakan parahnya sakit yang diderita akibat pukulan batang besi di bagian kepala itu, akhirnya Udin meninggal dunia pada hari Jumat, 16 Agustus 1996, pukul 16.50 WIB.

PENGHARGAAN

– Udin dianugerahi penghargaan Suardi Tasrif Award oleh Aliansi Jurnalis Independen untuk perjuangannya bagi kebebasan pers, pada 22 Juni 1997.
– Semenjak itu setiap tahun AJI menganugerahkan Udin Award kepada jurnalis atau sekelompok jurnalis yang menjadi korban kekerasan karena komitmen dan konsistensinya dalam menegakkan pers, demi kebenaran dan keadilan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Info

Next article

Standar Nasional Indonesia